proses pengembangan organisasional


PROSES PENGEMBANGAN ORGANISASIONAL
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliahKewirausahaan
Dosen Pengampu : Supardi, M.M


Disusun oleh:
AstriBariroh                        23020170034
MiftahunNurulIstiqomah    23020170045
AyuNurIslami         23020170047
NanangYahyaHendrawan  23020170050


PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala  karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Kewirausahaan tentang “Proses Perkembangan Organisasional” dengan tepat waktu.
          Dan juga kami berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Supardi, M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan kritik dan saran yang sangat bermanfaat.
          Kami berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan kita tentangKewirausahaan. Semoga atas segala bantuan yang diberikan akan mendapat balasan dari Allah SubhanahuwaTa’ala.

Salatiga, 10 April 2018


Penyusun











BAB I
PENDAHULUAN
A.    LatarBelakang

Berdirinya suatu organisasi pastilah mempunyai tujuan. Untuk dapat bertahan , organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan inilah yang dikenal luas sebagai proses organization development (pengembanganorganisasi)
Adanya pengembangan organisasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi juga senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, sehingga sistem kerja dan produktifitas yang dilakukan di dalamnya akan tetap eksis walaupun perubahan waktu dan teknologi yang semakin berkembang.

B.     RumusanMasalah

1.      Apa yang dimaksuddengampengembanganorganisasi?
2.      Siapasaja yang menjadisasaran proses pengembanganorganisasi?
3.      Bagaiamantahap-tahappenerapanpengenmbanganorganisasi?
4.      Bagaimanateknikpengemabanganoragnisasi?
5.      Siapasaja yang menjadiagenperubahandalampengembanganorganisasi?

C.    TujuanPenulisan

1.      Untukmengetahuipengertianpengembanganorganisasi
2.      Untukmengetahuipihak yang menjadisasaranpengembanganorganisasi
3.      Untukmengetahuitahap-tahappengembanganorganisasi
4.      Untukmengetahuiteknikpengembanganorganisasi
5.      Untukmengetahuipihak yang menjadiagenperubahandalampengembanganorganisasi







BAB II
PEMBAHASAN


1.      Pengertian Pengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi (PO) merupakan cara pendekatan terhadap perubahan yang berjangka panjang dan lebih luas ruang lingkupnya dengan tujuan untuk menggerakkan seluruh organisasi ke arah tingkat fungsional yang lebih tinggi. (Indrawijaya, 1989:203)
            Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi,perilaku dan harapan semua anggota organisasi, pengembangan organisasi didefinisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara intervensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata lain penerapan pengembangan organisasi dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli, sistemis, harus didukung oleh pimpinan serta luas aplikasinya.
Makna pengembangan oraganisasi menurut beberapa ahli (Indrawijaya, 1989:203), antara lain sebagaiberikut :
a.       Robbins, pengembangan organisasi adalah sebuah metode yang bertujuan mengubah sikap, nilai dan keyakinan dari karyawan sehingga karyawan itu sendiri dapat mengidentifikasi dan mengimplementasikan perubahan teknis seperti reorganisasi, fasilitas yang dirancang ulang dan hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan organisasi mereka.
b.      Christine S. Becker mendefinisikan pengembangan organisasi adalah suatu proses dari perubahan berencana terhadap orang – orang yang ada yang ada dalam organisasi secara keseluruhan. Pusat perhatiannya adalah perubahan organisasi dengan meneliti orang – orang yang ada dalam organisasi tersebut, mengenai bagaimana mereka bekerja sama sebagai suatu kesatuan, bagaimana berfungsi dalam unit merek masing-masing, dan apa yang perlu diubah sehingga mereka dapat bekerja secara efektif.

2.      Sasaran Pengembangan Organisasi
Atas dasar asumsi asumsi diatas, proses pengembangan organisasi diterapkan dengan sasaran :
a.       Hubungan yang lebih efektif antara departemen , divisi dan kelompok kelompok kerja dalam organisasi
b.      Hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan pada semaua jenjang organisasi
c.       Terhapusnya hambatan hambatan komunikasi antara pribadi dan kelompok
d.      Berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya, dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi

3.      Tahap-Tahap Penerapan Pengembangan Organisasi
            Dalam menerapkan pengembangan organisasi, organisasi memerlukan konsultan yang ahli dalam bidang perilaku dan pengembangan organisasi. Konsultan tersebut bersifat sebagai agen pembaruan (agent of change), dan fungsi utamanya adalah membantu warga organisasi menghadapi perubahan, melalui teknik-teknik pengembangan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut. Proses penerapan pengembangan organisasi dilakukan dalam empat tahap :
1)      Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen-elemen di dalamnya seperti struktur, manusianya, peralatan, bahan-bahan yang digunakan dan bahkan situasi keuangannya.
2)      Tahap diagnosis dan umpan balik. Dalam tahap ini kualitas pengorganisasian serta kegiatan operasional masing-masing elemen dalam organisasi dianalisis dan dievaluasi. Ada beberapa kriteria yang umum digunakan dalam mengevaluasi kualitas elemen elemen tersebut, diantaranya :
a.       Kemampuan beradaptasi, yaitu kemampuan mengarahkan kegiatan dan tenaga dalam memecahkan masalah yang dihadapi
b.      Tanggung jawab yaitukesesuaian antara tujuan individu dan tujuanorganisasi
c.       Identitas yaitukejelasan misi dan peran masing masing unit
d.      Komunikasi yaitukelancaran arus data dan informasi antar-unit dalam organisasi
e.       Integrasi yaituhubungan baik dan efektif antar-pribadi dan antar kelompok, terutama dalam mengatasi konflik dan krisis
f.       Pertumbuhan yaituiklim yang sehat dan positif, yang mengutamakan     eksperimen dan pembaruan, serta yang selalu menganggap    pengembangan sebagai sasaran utama
3)      Tahap pembaruan dalam organisasi. Dalam tahap ini dirancang pengembangan organisasi dan dirumuskan strategi memperkenalkan perubahan atau pembaruan. Strategi ini bertujuan meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara mengoreksi kekurangan serta kelemahan yang dijumpai dalam proses diagnostik dan umpan balik.
4)      Tahap implementasi pembaruan. Tahap akhir dalam penerapan pengembangan organisasi adalah pelaksanaan rencana pembaruan yang telah digariskan dan disetujui.


4.      Teknik Pengembangan Organisasi
Beberapa teknik yang sering digunakan yaitusebagaiberikut :
a.    Sensitivity Training; merupakan teknik pengembangan organisasi yang pertama diperkenalkan dan yang paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group atau training group, group disini berarti peserta terdiri atas 6-10 orang, pemimpin kelompok membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta keterampilan dalam hubungan antar pribadi.
b.   Team Building; adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektifitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya. Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek.
c.    Survey Feedback; dalam teknik survey ini tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil survey ini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan-perbaikan konstruktif.
d.   Transcational Analysis (TA); teknik ini berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar individu. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan. Oleh sebab itu, teknik ini mengajarkan cara penyampaian pesan yang jelas dan bertanggung jawab dengan wajar dan menyenangkan.
e.    Intergroup Activities; fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar kelompok. Dimana ketergantungan antar kelompok yang membentuk kesatuan organisasi dapat menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Karenanya, intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau pemecahan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut.
f.    Process Consultation; dalam process consultation konsultan pengembangan organisasi mengamati komunikasi, pola pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Kemudian konsultan memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya, serta menganjurkan tindakan koreksi.
g.   Third-part Peacemaking; dalam menerapkan teknik ini, konsultan pengembangan organisasi berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar individu dan kelompok.





5.      Agen Pengubah dalam Pengembangan Organisasi
Dalam rumusan Havelock (1973) agen perubahan adalah orang yang membantu terlaksananya perubahan atau suatu inovasi berencana. Inovasi sendiri adalah pengenalan dan penerapan hal-hal, gagasan, ide-ide baru. Agen pengubah (change agents) dapat berasal dari :
a.       Agen Perubahan Eksternal : adalah individu dari luar organisasi yang diminta atau ditugasi untuk memberikan usulan tentang perubahan.
b.      Agen Perubahan Internal : adalah staf ahli dalam organisasi yang secara khusus dilatih untuk melakukan pengembangan organisasi
c.       Agen Perubahan eksternal-internal : adalah usaha memadukan orang-orang dari dalam dan luar organisasi dengan mengambil menfaat atau kelebihan dan mengurangi kelemahan dari agen perubahan internal dan eksternal.
Agen-agen Perubahan dapat berupa :
a.       Manajer
b.      Karyawan
c.       Konsultan luar
Kualifikasi dasar agen Perubahan :
a.       Kualifikasi Teknis : kompetensi teknis dalam tugas spesifik dari proyek perubahan yang bersangkutan.
b.      Kemampuan Administratif : yaitu persyaratan administratif yang paling dasar dan elementer, yakni kemauan untuk mengalokasikan waktu secara detail untuk persoalan-persoalan yang relatif sulit.
c.       Hubungan antar pribadi.Seorang agen perubahan harus mampu menanamkan karakteristik dalam dirinya agar dapat menjadi panutan atau teladan bagi sekelompok orang yang menjadi target perubahannya.







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pengembangan organisasi merupakan cara pendekatan terhadap perubahan yang berjangka panjang dan lebih luas ruang lingkupnya dengan tujuan untuk menggerakkan seluruh organisasi ke arah tingkat fungsional yang lebih tinggi.
Proses pengembangan organisasi diterapkan dengan sasaran (1) Hubungan yang lebih efektif antara departemen , divisi dan kelompok kelompok kerja dalam organisasi. (2) Hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan pada semaua jenjang organisasi. (3) Terhapusnya hambatan hambatan komunikasi antara pribadi dan kelompok. (4) Berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya, dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi.
Proses penerapan pengembangan organisasi dilakukan dalam empat tahap : (1) Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. (2) Tahap diagnosis dan umpan balik. (3) Tahap pembaruan dalam organisasi. (4) Tahap implementasi pembaruan.
Beberapa teknik yang sering digunakan dalampengembanganorganisasiyaitu:Sensitivity Training,Team Building,Survey Feedback, Transcational Analysis (TA), Intergroup Activities,Process Consultation, danThird-part Peacemaking.
Agen-agen perubahan dalampengembanganorganisasidapat berupa :Manajer, karyawan, ataukonsultanluar.
B.     Saran
Kami selaku penyusun makalah memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terjadi banyak kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Kami juga sangat membutuhkan kritik dan saran dari BapakSupardi, M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaanagar kami dapat lebih baik dalam membuat makalah ke depannya.




DAFTAR PUSTAKA

http://kahfiehudson.wordpress.com/2011/12/18/pengembangan-organisasi/
http://sutondoscript.blogspot.com/2011/07/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html/






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Mahabbah

Makalah Ilmu Dilalah Wal Ma'ajim

Macam-macam Problematika dan Praktik Bimbingan Konseling