Bahasa Arab Bahasa Mulia
Ayu Nur Islami
Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Salatiga
Bahasa Arab: Mengapa Aku Harus Mempelajarimu?
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa Semit Tengah. Bahasa Arab dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang dan menjadi bahasa resmi dari 25 negara di dunia (https://id.m.wikipedia.org). Bukan hanya itu, bahasa Arab juga menjadi bahasa terpenting bagi umat islam, karena kunci dan pedoman umat islam adalah Al-Qur’an yang berbahasa Arab. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surah Yusuf ayat 2: :”Sesungguhnya Kami menurunkannya Al-Qur’an berbahasa Arab, agar kamu memikirkan”. Kemudian hal yang serupa juga disebutkan dalam surah Yusuf ayat 192-195: “Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Pencipta Semesta Alam, dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas”. Kemudian juga dalam surah Az-Zumar ayat 27-28 disebutkan bahwa: “Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (Ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.”
Berdasarkan landasan di atas, bahasa Arab adalah bahasa yang paling mulia, hal ini dikarenakan Allah telah memilih bahasa Arab sebagai sarana yang menjadi bahasa perantara antara Dzat dan hambaNya. Hal lain yang menyebabkan bahasa Arab menjadi bahasa yang mulia dikarenakan Al-Qur’an adalah kitab yang paling mulia, diajarkan kepada Rasul yang paling mulia, disampaikan oleh malaikat yang paling mulia, diturunkan di tempat yang paling mulia di muka bumi, dan diturunkan pula di bulan yang paling mulia, yaitu bulan Ramadhan. Maka tidakkah kita ingin mempelajarinya? Bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan bahwa, “Sebaik-baik di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya” (Hadits shahih diriwayatkan dari Utsman). Maka salah satu untuk memuliakan diri kita adalah dengan mempelajari bahasa Arab.
Mempelajari dan berusaha untuk mengetahui kaidah-kaidah bahasa Arab sangatlah penting, sehingga dapat mempermudah kita dalam memahami apa yang disampaikan Allah melalui Al-Qur’an. Namun, terkadang, di zaman sekarang, penggunaaan bahasa Arab sudah tidak lagi menjadi prioritas utama. Keberadaan bahasa Inggris yang menjadi bahasa komunikasi Internasional lainnya, menjadikan bahasa Arab tergeserkan. Hal ini menjadikan kita lebih senang untuk mempelajari bahasa Inggris yang menjadi bahasa Internasional yaitu dalam rangka formalitas bahasa, namun kita justru melupakan bahasa agama kita yang agung, bahasa yang menuntun kita bukan hanya meraih kesenangan dunia akan tetapi juga kesenangan akhirat.
Terpilihnya bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional, menjadikan beberapa orang lebih menggiatkan dirinya untuk mendalami dan mempelajari bahasa Inggris, sehingga semangat dalam mempelajarinya menjadikan ia mudah dan cepat dalam menyerap pembelajaran tersebut. Berbeda halnya jika seseorang yang tidak menjadikan pembelajaran bahasa Arab sebagai motivasi apapun, maka akan menjadikannya sulit untuk dapat menangkap atau memahami pembelajaran bahasa Arab. Hal inilah yang mempengaruhi sebagian orang menganggap bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang sulit untuk dapat dipelajari. Padahal sugestivitas dirinyalah yang membuatnya sulit untuk semangat dalam mepelajari bahasa Arab. Allah subhanahu wa ta’ala sejatinya telah menyampaikan pada kita bahwa bahasa yang ada dalam Al_Qur’an adalah bahasa yang mudah untuk dipelajari, yaitu pada satu surah yang diulang hingga beberapa kali dengan lafadz yang sama, yaitu pada surah al-Qamar dimulai dari ayat yang ke 17 dan beberapa ayat selanjutnya: ”Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”. Ayat ini diulang sebanyak empat kali dalam satu surah, hal ini menandakan bahwa Al-Qur’an yang berbahasa Arab memang telah Allah beri kemudahan. Menurut Mujahid, makna dari untuk peringatan adalah bacaannya. Begitu juga As-Sadyi mengatakan bahwa makna dari Allah telah memudahkan Al-Qur’an untuk peringatan adalah mudah pelafalannya di dalam lisan (Al-Qur’an Terjemah Aisyah, 2010:529). Dengan adanya landasan ini, maka hendaknya kita menepis pendapat dan argumen nyang menyatakan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang rumit. Hendaknya kita membangun pola pikir dan melihat manfaat yang kita dapat melalui pembelajaran bahasa Arab, sehingga di dalam mempelajarinya kita menjadi semangat dan tidak pernah berputus asa.
Mengapa kita harus mempelajari bahasa Arab? Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an, di mana Al-Qur’an adalah kitab yang menjadi pedoman hidup kita, bukan hanya berisi tentang ibadah dan akhlak, di dalamnya juga mengatur bagaimana seharusnya kita bersosialisasi dengan sesama, bagaimana kita berpolitik bahkan hal terkecil terkena duri pun telah tertuang semuanya dalam Al-Qur’an. Hal ini hendaknya mejadi motivasi dan pendorong kita dalam mempelajari bahasa Arab. Jika semakin hari peminat dalam mempelajari bahasa Arab semakin menurun, maka bukan tidak mungkin Al-Quran yang ada, hanya menjadi bahan bacaan semata tanpa kita ketahui makna dan faedah yang ada di dalamnya.
Selain dilihat dari segi manfaat kehidupan, huruf-huruf yang merangkai bahasa Arab juga memiliki manfaat tersendiri apabila diucapkan dengan pengucapan yang baik dan benar. Hal ini dibuktikan oleh beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuwan. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 orang pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Quir’an dan mendapatkan ketenangan 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an (https://wikaprima.wordpress.com). Hal ini membuktikan bahwa setiap huruf bahasa Arab memiliki fungsi tersendiri dalam mempengaruhi hormon tubuh manusia. Rangkaian huruf yang membentuk bahasa tertentu dalam bahasa Arab akan membangun suatu sistem perenggangan otot-otot dan hormon sehingga dapat melepaskan energi-energi negatif yang berdampak memberikan ketenangan pada orang yang mengucapkannya maupun mendengarnya.
Maka dari itu, dengan adanya motivasi sebagaimana yang telah disebutkan di atas maka kita sebagai umat islam hendaknya memiliki kemauan dan semangat dalam mempelajari bahasa Al-Quran, bahasa yang paling mulia dan bahasa yang memilki sejuta manfaat, yaitu bahasa Arab.
Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Salatiga
Bahasa Arab: Mengapa Aku Harus Mempelajarimu?
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa Semit Tengah. Bahasa Arab dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang dan menjadi bahasa resmi dari 25 negara di dunia (https://id.m.wikipedia.org). Bukan hanya itu, bahasa Arab juga menjadi bahasa terpenting bagi umat islam, karena kunci dan pedoman umat islam adalah Al-Qur’an yang berbahasa Arab. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surah Yusuf ayat 2: :”Sesungguhnya Kami menurunkannya Al-Qur’an berbahasa Arab, agar kamu memikirkan”. Kemudian hal yang serupa juga disebutkan dalam surah Yusuf ayat 192-195: “Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Pencipta Semesta Alam, dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas”. Kemudian juga dalam surah Az-Zumar ayat 27-28 disebutkan bahwa: “Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (Ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.”
Berdasarkan landasan di atas, bahasa Arab adalah bahasa yang paling mulia, hal ini dikarenakan Allah telah memilih bahasa Arab sebagai sarana yang menjadi bahasa perantara antara Dzat dan hambaNya. Hal lain yang menyebabkan bahasa Arab menjadi bahasa yang mulia dikarenakan Al-Qur’an adalah kitab yang paling mulia, diajarkan kepada Rasul yang paling mulia, disampaikan oleh malaikat yang paling mulia, diturunkan di tempat yang paling mulia di muka bumi, dan diturunkan pula di bulan yang paling mulia, yaitu bulan Ramadhan. Maka tidakkah kita ingin mempelajarinya? Bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan bahwa, “Sebaik-baik di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya” (Hadits shahih diriwayatkan dari Utsman). Maka salah satu untuk memuliakan diri kita adalah dengan mempelajari bahasa Arab.
Mempelajari dan berusaha untuk mengetahui kaidah-kaidah bahasa Arab sangatlah penting, sehingga dapat mempermudah kita dalam memahami apa yang disampaikan Allah melalui Al-Qur’an. Namun, terkadang, di zaman sekarang, penggunaaan bahasa Arab sudah tidak lagi menjadi prioritas utama. Keberadaan bahasa Inggris yang menjadi bahasa komunikasi Internasional lainnya, menjadikan bahasa Arab tergeserkan. Hal ini menjadikan kita lebih senang untuk mempelajari bahasa Inggris yang menjadi bahasa Internasional yaitu dalam rangka formalitas bahasa, namun kita justru melupakan bahasa agama kita yang agung, bahasa yang menuntun kita bukan hanya meraih kesenangan dunia akan tetapi juga kesenangan akhirat.
Terpilihnya bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional, menjadikan beberapa orang lebih menggiatkan dirinya untuk mendalami dan mempelajari bahasa Inggris, sehingga semangat dalam mempelajarinya menjadikan ia mudah dan cepat dalam menyerap pembelajaran tersebut. Berbeda halnya jika seseorang yang tidak menjadikan pembelajaran bahasa Arab sebagai motivasi apapun, maka akan menjadikannya sulit untuk dapat menangkap atau memahami pembelajaran bahasa Arab. Hal inilah yang mempengaruhi sebagian orang menganggap bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang sulit untuk dapat dipelajari. Padahal sugestivitas dirinyalah yang membuatnya sulit untuk semangat dalam mepelajari bahasa Arab. Allah subhanahu wa ta’ala sejatinya telah menyampaikan pada kita bahwa bahasa yang ada dalam Al_Qur’an adalah bahasa yang mudah untuk dipelajari, yaitu pada satu surah yang diulang hingga beberapa kali dengan lafadz yang sama, yaitu pada surah al-Qamar dimulai dari ayat yang ke 17 dan beberapa ayat selanjutnya: ”Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”. Ayat ini diulang sebanyak empat kali dalam satu surah, hal ini menandakan bahwa Al-Qur’an yang berbahasa Arab memang telah Allah beri kemudahan. Menurut Mujahid, makna dari untuk peringatan adalah bacaannya. Begitu juga As-Sadyi mengatakan bahwa makna dari Allah telah memudahkan Al-Qur’an untuk peringatan adalah mudah pelafalannya di dalam lisan (Al-Qur’an Terjemah Aisyah, 2010:529). Dengan adanya landasan ini, maka hendaknya kita menepis pendapat dan argumen nyang menyatakan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang rumit. Hendaknya kita membangun pola pikir dan melihat manfaat yang kita dapat melalui pembelajaran bahasa Arab, sehingga di dalam mempelajarinya kita menjadi semangat dan tidak pernah berputus asa.
Mengapa kita harus mempelajari bahasa Arab? Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an, di mana Al-Qur’an adalah kitab yang menjadi pedoman hidup kita, bukan hanya berisi tentang ibadah dan akhlak, di dalamnya juga mengatur bagaimana seharusnya kita bersosialisasi dengan sesama, bagaimana kita berpolitik bahkan hal terkecil terkena duri pun telah tertuang semuanya dalam Al-Qur’an. Hal ini hendaknya mejadi motivasi dan pendorong kita dalam mempelajari bahasa Arab. Jika semakin hari peminat dalam mempelajari bahasa Arab semakin menurun, maka bukan tidak mungkin Al-Quran yang ada, hanya menjadi bahan bacaan semata tanpa kita ketahui makna dan faedah yang ada di dalamnya.
Selain dilihat dari segi manfaat kehidupan, huruf-huruf yang merangkai bahasa Arab juga memiliki manfaat tersendiri apabila diucapkan dengan pengucapan yang baik dan benar. Hal ini dibuktikan oleh beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuwan. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 orang pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Quir’an dan mendapatkan ketenangan 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an (https://wikaprima.wordpress.com). Hal ini membuktikan bahwa setiap huruf bahasa Arab memiliki fungsi tersendiri dalam mempengaruhi hormon tubuh manusia. Rangkaian huruf yang membentuk bahasa tertentu dalam bahasa Arab akan membangun suatu sistem perenggangan otot-otot dan hormon sehingga dapat melepaskan energi-energi negatif yang berdampak memberikan ketenangan pada orang yang mengucapkannya maupun mendengarnya.
Maka dari itu, dengan adanya motivasi sebagaimana yang telah disebutkan di atas maka kita sebagai umat islam hendaknya memiliki kemauan dan semangat dalam mempelajari bahasa Al-Quran, bahasa yang paling mulia dan bahasa yang memilki sejuta manfaat, yaitu bahasa Arab.
Komentar
Posting Komentar